Kamis, 09 Oktober 2014

Ini Adab Menyembelih Hewan Qurban menurut Rais Syuriyah PBNU

Pringsewu, Dian Umbara Tegal. Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, MAg menyikapi praktik di masyarakat dalam menyembelih hewan hewan qurban. Menurut Gus Ishom, panggilan akrabnya, di masyarakat sering dipraktikkan tata cara menyembelih hewan qurban yang tidak menggunakan adab atau tata penyembelihan yang baik.

Hal ini disampaikan Gus Ishom di depan Jamaah Ngaji Ahad (Jihad) Pagi, Ahad (20/9) yang rutin dilaksanakan di Gedung NU Pringsewu. Jihad Pagi ini dimoderatori oleh H Sujadi yang merupakan Mustasyar PCNU Pringsewu.

Ini Adab Menyembelih Hewan Qurban menurut Rais Syuriyah PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Adab Menyembelih Hewan Qurban menurut Rais Syuriyah PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)


Ini Adab Menyembelih Hewan Qurban menurut Rais Syuriyah PBNU

Gus Ishom menyebutkan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan petugas penyembelih adalah dengan menyembelih hewan qurban di depan hewan qurban lain. "Jangan lakukan tindakan yang seakan meneror kepada hewan-hewan qurban lain. Makanya kadang ada ditemukan hewan yang mengamuk sebelum disembelih karena diteror seperti itu," ungkapnya.

Tindakan teror lain yang tidak sesuai dengan adab menyembelih adalah menghunus alat menyembelih di depan hewan qurban. "Kadang malah ada penjagal yang mengasah pisaunya di depan kepala hewan yang akan di sembelih. Hal ini tidak baik dilakukan karena para sahabat nabi pernah mengingatkan akan hal-hal tersebut," katanya.

Dian Umbara Tegal

Selain hal itu, Gus Ishom juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berqurban ditinjau dari Ilmu Fiqh. Hal tersebut di antaranya mengenai diperbolehkannya melakukan qurban yang diniatkan untuk orang lain atau orang yang sudah meninggal dunia. Hal ini dijabarkan Gus Ishom dengan merujuk kepada Kitab Fiqh Bajuri Juz 2 halaman 378.

Dian Umbara Tegal

Dalam kitab tersebut juga dijelaskan bahwa qurban ada yang hukumnya sunnah dan ada yang wajib. "Sunnah jika memiliki niatan mendekatkan diri kepada Allah dan wajib jika yang akan berqurban memiliki nadzar atas qurbannya," terangnya. "Dan yang wajib ini, yang berqurban tidak diperbolehkan memakan daging qurbannya," tambahnya.

Berkaitan dengan hal ini, H Sujadi berharap materi yang telah disampaikan dapat menambah pemahaman agar dapat berkurban sesuai dengan tuntunan. "Mudah mudahan seluruh qurban dan pengorbanan yang dilakukan di Hari Raya Idul Adha kali ini di terima oleh Allah SWT," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/62306/ini-adab-menyembelih-hewan-qurban-menurut-rais-syuriyah-pbnu

Dian Umbara Tegal

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Dian Umbara Tegal sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Dian Umbara Tegal. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Dian Umbara Tegal dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock